Bismillahirrahmanirrahim
"Sesungguhnya mereka itu
adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada
mereka petunjuk." (AI-Kahfi: 13)
Wahai pemuda!
Saya panjatkan puji ke hadirat Allah, yang tiada Tuhan melainkan Dia. Semoga
shalawat dan salam tetap tercurah kepada Muhammad, imam para pembaru dan
penghulu para mujahid; keluarga; sahabat; dan para tabi'in.
Wahai pemuda!
Sesungguhnya, sebuah pemikiran itu akan berhasil diwujudkan manakala kuat rasa
keyakinan kepadanya, ikhlas dalam berjuang di jalannya, semakin bersemangat
dalam merealiasasikannya, dan kesiapan untuk beramal dan berkorban dalam
mewujudkannya. Sepertinya keempat rukun ini, yakni iman, ikhlas, semangat, dan
amal merupakan karakter yang melekat pada diri pemuda, karena sesungguhnya dasar
keimanan itu adalah nurani yang menyala, dasar keikhlasan adalah hati yang
bertaqwa, dasar semangat adalah perasaan yang menggelora, dan dasar amal adalah
kemauan yang kuat. Itu semua tidak terdapat kecuali pada diri para pemuda.
Oleh karena itu,
sejak dulu hingga sekarang pemuda merupakan pilar kebangkitan. Dalam setiap
kebangkitan, pemuda merupakan rahasia kekuataannya. Dalam setiap fikrah, pemuda
adalah pengibar panji-panjinya.
"Sesungguhnya mereka itu adalah
pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka
petunjuk." (AI-Kahfi: 13)
Beranjak dari sini, sesungguhnya banyak kewajiban kalian, besar tanggung jawab kalian,
semakin berlipat hak-hak umat yang harus kalian tunaikan, dan semakin berat
amanat yang terpikul di pundak kalian. Kalian harus berpikir panjang, banyak
beramal, bijak dalam menentukan sikap, maju untuk menjadi penyelamat; dan
hendaklah kalian mampu menunaikan hak-hak umat ini dengan sempurna.
Ada di antara
pemuda yang tumbuh dalam situasi bangsa yang dingin
dan tenang, di mana kekuasaan pemerintah telah tertanam kuat dan kemakmuran
telah dirasakan oleh warganya.
Sehingga pemuda
yang tumbuh dalam suasana ini aktifitasnya lebih banyak tertuju kepada dirinya
sendiri daripada untuk umatnya. Dia pun kemudian cenderung main-main dan
berhura-hura karena merasa tenang jiwanya dan lega hatinya.
Ada juga
pemuda yang tumbuh dalam suasana bangsa yang keras
dan bergolak, di mana bangsa itu sedang dikuasai oleh lawannya dan dalam semua
urusan diperbudak oleh musuhnya. Bangsa ini berjuang semampunya untuk
mengembalikan hak yang dirampas, tanah air yang terjajah, dan kebebasan,
kemuliaan, serta nilai-nilai agung yang hilang. Saat itulah kewajiban mendasar
bagi pemuda yang tumbuh dalam situasi seperti ini adalah berbuat untuk bangsanya
lebih banyak dari pada berbuat untuk dirinya sendiri. Jika ia lakukan hal itu,
ia akan beruntung dengan mendapatkan kebaikan segera di medan kemenangari dan kebaikan -yang
tertunda- berupa pahala dari Allah swt.
Barangkali,
merupakan suatu keberuntungan bagi kita bahwa kita termasuk pemuda kelompok
kedua (yang dibesarkan dalam situasi keras dan bergolak). Oleh karena itu, kedua
mata kita pun terbuka di hadapan sebuah umat yang terus berjihad dan berjuang
untuk mendapatkan hak dan kebebasannya. Bersiapsiaplah wahai para tokoh!
Sungguh, alangkah dekatnya kemenangan bagi kaum mukminin dan alangkah besarnya
keberuntungan bagi para aktifis yang tak henti berjuang.
Wahai pemuda! Kita
telah beriman dengan keimanan yang tidak perlu diperdebatkan dan tidak ada
keraguan di dalamnya. Kita juga telah yakin dengan sebuah keyakinan yang lebih
tangguh dari gunung dan lebih dalam dari rahasia-rahasia yang ada di dalam
benak, bahwa sesungguhnya tidak ada fikrah yang benar kecuali satu saja. Dialah
fikrah yang bisa menyelamatkan dunia dari penindasan, membimbing manusia yang
bimbang dan menunjukkannya ke jalan yang lurus. Oleh karena itu, rasanya hanya
fikrah inilah yang pantas untuk berkorban dengan jiwa dan harta, dengan yang
murah ataupun yang mahal, demi deklarasi dan penyebaran kebenarannya, serta
membawa manusia ke dalam naungannya.
Fikrah itu adalah Islam yang
hanif, tiada cacat di dalamnya, tiada setitik noda
menyelimutinya, dan tidak akan sesat bagi yang mengikutinya.
Allah menyatakan
bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu
(juga menyatakan yang demikian itu).
"Tiada Tuhan melainkan Dia, Yang Mahaperkasa
lagi Mahabijaksana" (Ali Imran: 18)
"Pada hari ini telah kusempurnakan untuk
kamu agamamu, dan telah kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah kuridhai Islam
itu sebagai agama bagimu." (AI-Maidah: 3)
Oleh karena itu,
Fikrah kami adalah Islam; di atas Islam fikrah itu tegak, kepada Islam fikrah
itu bersandar, demi Islam fikrah itu berjihad, dan karena meninggikan kalimatnya
fikrah itu beramal. Kita tidak mungkin akan mengganti Islam sebagai sistem,
tidak rela menjadikan selainnya sebagai imam, dan tidak akan taat kepada yang
lain dalam pengambilan hukum.
"Barangsiapa mencari agama selain agama
Islam, maka sekalikali tidak akan diterima (agama itu) darinya, dan dia di
akhirat termasuk orang-orang yang rugi." (Ali Imran:
85)
Wahai pemuda!
Sesungguhnya, Allah telah memuliakan kalian dengan menisbatkan diri kepada-Nya,
beriman terhadap keberadaan-Nya, dan tumbuh dalam naungan agama-Nya. Dengan
agama itu pula, Allah menetapkan atas kalian derajat yang tinggi di dunia,
amanah kepemimpinan atas sekalian alam; dan kemuliaan seorang ustadz di hadapan
murid-muridnya.
"Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan
untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar, dan
beriman kepada AIlah." (Ali Imran: 110)
"Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan
kamu (umat Islam), umat yang adi) dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas
(perbuatan} manusia dan agar Rasul menjadi saksi atas perbuatan kamu."
(AI-Baqarah: 143}
Oleh karenanya,
yang pertama kali Allah serukan kepada kalian adalah hendaklah kalian yakin akan
eksistensi kalian, mengetahui posisi kalian, dan percaya bahwa kalian adalah
para pewaris kekuasaan dunia, meski musuh-musuh kalian menghendaki agar kaliait
tetap terhina. Kalian adalah para guru bagi dunia, meski pihak-pihak selain
kalian berusaha untuk mengungguli dengan gebyar kehidupan dunia.
Sesungguhnya,
kesudahan terbaik adalah bagi orang-orang yang bertaqwa. Oleh karena itu, (wahai
pemuda) perbaruilah iman, kemudian tentukan sasaran dan tujuan langkah kalian:
Sesungguhnya, kekuatan pertama adalah iman, buah dari iman ini adalah kesatuan,
dan konsekuensi logis dari kesatuan adalah kemenangan yang gilang-gemilang. Oleh
karenanya, berimanlah kalian, eratkanlah ukhuwah, sadartlah, dan kemudian
tunggulah (setelah itu) datangnya kemenangan. "Berikan kabar gembira kepada
orang-orang yang beriman." Dunia ini sedang dalam kandisi gundah gulana. Semua
sistem yang ada telah gagal melakukan perbaikan. Sesungguhnya, tidak ada jalan
keluar dari permasalahan itu kecuali Islam.
Oleh karenanya,
majulah -dengan asma Allah- untuk menyelamatkannya. Semua orang tengah menunggu
datangnya seorangjuru selamat, dan juru selamat itu tiada lain kecuali risalah
islamiyah, di mana kalian yang membawa lenteranya dan memberikan kabar gembira
kepada manusia dengan keberadaannya.
0 comments